Cara Memilih Reksadana

Nanda Narayani

Cara Memilih Reksadana

TutorBisnis.com – Ingin mulai berinvestasi Reksadana tetapi masih ragu dengan keamanannya? Keraguan ini sering disampaikan oleh banyak orang karena Reksadana merupakan instrumen investasi baru dan masih sangat sedikit orang memilikinya. Apalagi maraknya investasi bodong membuat semakin skeptis.

Padahal Reksadana adalah suatu instrumen resmi yang diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan dikelola oleh pihak profesional. Jelas bukan merupakan tawaran investasi abal-abal. Maka berinvestasi di Reksadana sangat aman.

Kriteria Investasi Aman

Pastikan ada 5 hal berikut ini yang menunjukkan bahwa Reksadana tersebut aman dan tepat untuk dipilih.

1. Memiliki Ijin OJK

Punya Ijin OJK

Setiap Reksadana harus memiliki ijin dari OJK. Begitu pula dengan Manajer Investasi yang menjadi pihak pengelola Reksadana, harus memiliki ijin juga. Jika tidak memiliki ijin atau cenderung meragukan, sebaiknya jangan berinvestasi di sana.

Investasi bodong tidak memiliki ijin dari OJK dan banyak persyaratan pengelolaan investasi yang dilanggar. Akan tetapi, banyak investor yang mengabaikan pentingnya ijin tersebut. Dikarenakan tergiur oleh tawaran keuntungan selangit sehingga tidak memastikan adanya ijin resmi dari OJK.

Setinggi apapun potensi return investasi tetap tidak ada artinya tanpa ijin resmi dari OJK. Ijin tersebut dapat dilihat pada Prospektus.

BACA JUGA: Resiko Reksadana

2. Prospektus Reksadana

Prospektus adalah buku manual untuk berinvestasi Reksadana. Semua informasi penting tentang Reksadana bisa didapatkan dalam Prospektus, seperti:

  • Manajer Investasi
  • Kelengkapan Ijin
  • Kebijakan Investasi
  • Biaya
  • Tata cara pembelian, penjualan, dan lain-lain.

Wajib bagi calon investor membaca Prospektus sebelum berinvestasi. Pada Reksadana online, sistem akan mengingatkan investor setiap  akan mulai berinvestasi untuk mengisi keterangan bahwa telah membaca Prospektus.

Salah satu ciri dari investasi abal-abal yaitu tidak memiliki Prospektus. Sebab investasi tersebut tidak memiliki ijin yang resmi dari otoritas sehingga tidak ada info yang dapat dibuat di Prospektus.

3. Tujuan Investasi Sesuai Reksadana

Keamanan berinvestasi ditentukan pada sesuainya jenis Reksadana yang dipilih dengan tujuan keuangan yang hendak dicapai. Sebagai contoh, berinvestasi dengan tujuan menyiapkan dana pendidikan anak masuk TK dalam 5 bulan.

Dikarenakan tergiur oleh tingginya kenaikan harga saham, dipilihlah Reksadana Saham untuk tujuan tersebut. Secara kebetulan ketika bulan ke-5 saat membutuhkan uang, tiba-tiba harga saham anjlok. Sehingga tidak ada danan pendidikan yang dapat diambil dari Reksadana.

Salah pilih jenis investasi berujung pada kerugian. Jika saja investasi tersebut ditempatkan di Reksadana Pasar Uang, sangat mungkin dananya siap pada bulan ke 5. Karena Reksadana Pasar Uang paling aman dengan fluktuasi harga dan resiko rendah. Walaupun keuntungannya jauh lebih kecil daripada Reksadana Saham.

Karena itu, kecocokan antara jenis Reksadana yang dipilih dengan tujuan atau kapan investasi dibutuhkan, sangat menentukan besar kecilnya resiko yang ditimbulkan.

4. Laporan Reksadana

Laporan Reksadana

Manajer Investasi mengirimkan laporan investasi di Reksadana setiap bulannya ke investor. Dalam laporan tersebut dicantumkan hal-hal penting sebagai berikut:

  • Posisi Nilai Investasi
  • Pembelian Unit Reksadana
  • Penjualan Unit Reksadana

Laporan tersebut merupakan bukti kepemilikan investasi yang wajib dibaca dan pastikan isinya akurat. Disarankan untuk menggunakan fasilitas Reksadana online sebab laporan tersedia secara real-time dan dapat dilihat kapanpun.

BACA JUGA: Cara Investasi Reksadana

5. Reksadana Online

Mengapa perlu menggunakan Reksadana online, berikut ini alasannya:

  • Nilai investasi di Reksadana dapat dipantau kapanpun, di manapun. Tidak ada hambatan waktu dan tempat karena dapat dilakukan secara online.
  • Investasi dapat dimulai dari Rp. 100 ribu sehingga dengan jumlah yang kecil investor dapat membatasi eksposur keuangan di Reksadana secara mudah.

Terdapat 5 hal yang perlu diperhatikan agar nantinya bisa memilih jenis Reksadana yang paling tepat. Sehingga keuntungan yang dihasilkan menjadi optimal dan sesuai target yang ingin dicapai.

Informasi terkini seputar keuangan, bisnis, dan investasi akan selalu kami sajikan di TutorBisnis.com. Semoga informasi pada artikel ini bermanfaat bagi pembaca yang sedang merencanakan untuk mulai berinvestasi di Reksadana.


👉 Baca artikel dan berita tebaru lainnya dari TutorBisnis di Google News.

Nanda Narayani

Saat ini masih menjadi mahasiswi Jurusan Akuntansi di salah satu Universitas di Indonesia. Sedang mendalami materi tentang entitas berdasarkan performa keuangan, pelaporan informasi keuangan organisasi, akuntansi manajerial, dll.

Tags

Bagikan Artikel:

Artikel Terkait:

. . . . . . . . . .