Pengertian Reksadana Saham

Nanda Narayani

Pengertian Reksadana Saham

TutorBisnis.com – Pernah mendengar istilah “Reksadana Saham” dalam sebuah pembahasan investasi? Menariknya, Reksadana Saham menawarkan keuntungan terbaik dalam berinvestasi. Namun, resikonya tidak kecil, sehingga dibutuhkan pemahaman dan tujuan keuangan yang tepat untuk berinvestasi pada instrumen ini.

Karena jika salah dalam menentukan tujuan keuangan bisa berakibat fatal. Banyak orang yang tidak memahami cara yang semestinya dilakukan dalam berinvestasi di Reksadana Saham sehingga mengambil langkah yang salah. Seperti, panik dan terlalu cepat  menjual unitnya saat pasar sedang turun, yang berakhir dengan kerugian investasi.

Hal tersebut dapat dihindari apabila memiliki pemahaman yang baik. Karena itu, sebaiknya pahami dulu seluk beluk investasi Reksadana Saham sebelum terjun ke dalamnya.

Apa Itu Reksadana Saham?

Apa Itu Reksadana Saham

Reksadana Saham adalah salah satu jenis dari Reksadana yang menempatkan portofolio di saham. Portofolio dikelola oleh Manajer Investasi dengan membeli dan menjual saham. Keuntungan dan kerugiannya tergantung pada kenaikan dan penurunan harga saham.

Investasi hanya dilakukan pada saham perusahaan berbadan hukum Indonesia di Bursa Efek Indonesia atau bursa efek luar negeri. Tidak sembarang perusahaan yang dibeli sahamnya oleh Reksadana, harus yang telah tercatat di pasar modal.

Tujuannya untuk melindungi para investor. Karena jika perusahaan ingin mencatatkan saham di Bursa Efek harus lolos serangkaian kriteria yang ketat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu, OJK mengatur perilaku investasi Reksadana Saham sebagai berikut:

  • Dilarang membeli saham di bursa efek luar negeri yang informasinya tidak bisa diakses dari Indonesia lewat media massa atau fasilitas internet.
  • Investasi maksimum dalam 1 saham adalah 10% dari nilai asset Reksadana.
  • Dilarang menguasai lebih dari 5% modal perusahaan dari saham terkait.

Komposisi Investasi

Tidak semua portofolio diinvestasikan ke saham, sebagian ada yang ditempatkan dalam uang tunai atau deposito. Sehingga ketika investor mencairkan unit dapat dilayani secara cepat tanpa harus menjual saham. Menjual saham secara mendadak dapat menurunkan nilai portofolio karena harga di pasar tidak selalu pada kondisi baik.

Contoh komposisi Reksadana Saham adalah 80% saham dan 20% cash, yang dapat dilihat dalam Prospektus atau Fund Fact Sheet. Saham yang dibeli oleh Manajer Investasi terdapat di Fund Fact Sheet yang dikeluarkan setiap bulan. Isi saham bisa berbeda-beda tergantung strategi Manajer Investasi, contohnya:

Fund Fact Sheet Reksadana

Fund Fact Sheet Reksadana

Return VS Risk

Investor harus melihat return dan risk ketika menilai Reksadana terbaik. Tidak bisa hanya salah satu, sebab keduanya saling erat berhubungan.

1. Return yang Menjanjikan

Keunggulan Reksadana Saham adalah keuntungannya yang palng tinggi di antara jenis Reksadana lain. Berikut ini data peringkat kinerja Reksadana Saham terbaik selama periode 5 tahun dari Majalah Investor.

Return Reksadana

Reksadana Saham tersebut menyumbangkan keuntungan rata-rata di atas 20% setiap tahun. Artinya selama 5 tahun keuntungan menjadi berlipat 100%. Banyak orang tertarik dengan tingginya return yang dihasilkan hingga lupa jika di balik keuntungan yang tinggi ada resiko yang tidak kalah tinggi.

2. Waspada dengan Resiko Saham

Tingginya return membawa konsekuensi resiko, high return high risk. Resiko berarti return dapat befluktuasi sangat tajam hingga ke level terendah. Nilai resiko ini tercermin dalam risk tahunan yang tertera pada tabel di atas.

Rata-rata memiliki tingkat resiko cukup tinggi, dengan angka resiko sebesar 20% berarti return dapat berfluktuasi naik sebesar 20% dan turun sebesar 20% dari nilai rata-ratanya.

Kebanyakan orang tergiur dengan Reksadana Saham karena keuntungan yang tinggi tetapi lupa resikonya. Akibatnya, ketika pasar sedang bergejolak, mereka panik dan menjual unit dengan secepatnya, tindakan yang harusnya tidak dilakukan karena hanya akan menyebabkan kerugian.

Perbedaan Reksadana dan Saham

Keduanya merupakan instrumen keuangan dengan tujuan sama yaitu memberikan keuntungan return bagi investor.

  • Reksadana dikelola oleh Manajer Investasi. Investor menyerahkan dana kepada Manajer Investasi kemudian ditentukan jenis saham yang cocok untuk dibeli dan dijual. Investor tidak melakukan keputusan investasi dalam jual beli saham.
  • Investasi Saham dilakukan oleh investor yang menentukan sendiri saham mana yang ingin dibeli dan saham mana yang akan dijual. Keputusan ada di tangan investor

Investor perlu membayar fee pengelolaan investasi Reksadana pada Manajer Investasi. Sedangkan di saham tidak perlu membayar fee pengelolaan investasi karena dikelola sendiri.

Reksadana Saham merupakan salah satu alternatif investasi terbaik dengan keuntungan paling tinggi. Akan tetapi sebaiknya pengertian jenis investasi ini wajib dipelajari dan dipahami dengan baik karena memulai investasi tanpa pemahaman dapat sangat berbahaya. Pahami tujuan keuangan dalam berinvestasi dan pencapaian yang ingin didapatkan melalui Reksadana Saham dengan tepat.

Kunjungi  TutorBisnis.com saat mencari informasi terbaru seputar keuangan, bisnis, dan investasi. Semoga informasi ini bermanfaat bagi pembaca yang memiliki minat pada investasi Reksadana khususnya Reksadana Saham.


👉 Baca artikel dan berita tebaru lainnya dari TutorBisnis di Google News.
Avatar

Nanda Narayani

Saat ini masih menjadi mahasiswi Jurusan Akuntansi di salah satu Universitas di Indonesia. Sedang mendalami materi tentang entitas berdasarkan performa keuangan, pelaporan informasi keuangan organisasi, akuntansi manajerial, dll.

Tags

Bagikan Artikel:

Artikel Terkait: