Cara Investasi Bitcoin

Kripa Rani

Cara Investasi Bitcoin

TutorBisnis.com – Tertarik untuk berinvestasi Bitcoin, tetapi belum mengetahui caranya? Pada artikel ini akan dijelaskan cara investasi Bitcoin yang harus diketahui para pemula.

Proses jual, beli, simpan, dan transfer aset kripto dilakukan di exchange. Transaksi terjadi antara anggota exchange tersebut. Exchange berperan sebagai perantara dan memungut sejumlah fee, seperti fee jual beli dan penarikan uang. Setiap exchange memiliki daftar aset kripto berbeda yang diperdagangkan.

Transaksi di exchange Bitcoin langsung terjadi antara investor, tidak ada broker perantara. Penyimpanan Bitcoin dilakukan di wallet yang disediakan exchange atau investor yang sediakan sendiri.

Exchange menyediakan berbagai pair di platform yang dapat dipilih investor untuk bertransaksi. Pair yang paling populer yaitu Bitcoin/Rupiah (BTC/IDR). Harga Bitcoin antar exchange bisa berbeda tergantung likuiditas dan ramai tidaknya transaksi di exchange tersebut.

Cara Jual Beli Bitcoin

Cara Jual Beli Bitcoin

Lakukan transaksi jual beli Bitcoin di exchange yang telah terdaftar resmi di Bappebti. Kemudian untuk proses transaksi Bitcoin di exchange, ikuti langkah-langkah di bawah ini.

1. Membuat Akun

Syarat untuk membuat akun adalah mengisi nama, email, alamat, dan menyetujui Ketentuan Pijaman dan Kebijakan Privasi di aplikasi. Unduh aplikasi exchange di PlayStore atau AppStore.

2. Verifikasi KYC

Selanjutnya lakukan verifikasi KYC supaya terlindungi dan melaksanakan kebijakan Anti Money Laundering. Proses verifikasi terdiri dari mengunggah foto KTP, mengisi data pribadi, mengambil selfie foto dengan gerakan normal dan gerakan acak. Data diproses selama 1 hari kerja.

Verifikasi bisa saja gagal, maka perhatikan beberapa hal penting seperti data yang diberikan sudah benar dan akurat, belum memiliki akun di exchange, serta mengunggah foto yang sesuai dengan KTP.

3. Deposit

Setelah lolos verifikasi, selanjutnya lakukan deposit untuk dapat membeli Bitcoin. Terdapat beberapa macam deposit, yaitu:

Rupiah

Deposit Rupiah digunakan untuk membeli Bitcoin atau aset kripto lainnya ke rekening yang ditentukan. Setoran minimum umumnya mulai Rp 30.000 hingga Rp. 50.000, namun ada juga exchange yang meminta Rp. 500.000. Melakukan deposit bisa melalui:

• Transfer bank (rekening dan virtual account)• E-wallet (OVO, GoPay, ShopeePay)
• Setor tunai
• PPOB (Alfamart, Indomaret, dll)
• Kartu kredit atau kartu debit (exchange luar negeri)

Cara yang paling praktis adalah melalui virtual account sebab uang langsung sampai tanpa perlu mengirimkan bukti transfer, tetapi dikenakan biaya sesuai dengan kebijakan exchange.

Bitcoin

Deposit juga bisa berbentuk Bitcoi, Ethereum, dan koin jenis lainnya yang terdapat di daftar koin yang diterima sebagai deposit di exchange tersebut. Cara deposit dengan aset kripto merupakan yang paling mudah, cepat, dan murah.

Exchange akan memberikan alamat wallet yang digunakan untuk mengirimkan koin dari exchange lain. Biayanya pun lebih murah dibandingkan dengan transfer melalui bank.

Rekening

Uang deposit disimpan di rekening perusahaan exchange, misalnya rekening dari Indodax atau TokoCrypto. Nasabah mengecek saldo deposit Rupiah di aplikasi platform Bitcoin.

4. Memilih Pair Aset Kripto

Sebelum bertransaksi, pilih pair yang akan digunakan trading, yang paling populer adalah BTC/IDR. Ada berbagai jenis pair aset kripto yang diperdagangkan di setiap exchange. Namun BTC/IDR selain paling populer juga paling likuid sehingga disarankan pemula menggunakan pair ini.

5. Melakukan Order

Pengguna yang ingin bertransaksi jual beli harus melakukan order di aplikasi exchange. Beberapa jenis order harus diketahui sebab jenis order berkaitan dengan fee yang wajib dibayar.
Limit (Maker)

Pengguna memasang pada harga tertentu dan tidak pada harga yang tertera di pasar saat itu. Jika posisi jual, limit order dipasang dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar. Jika posisi beli, dipasang dengan harga yang lebih rendah dari harga pasar.

Order yang pending masuk ke antrian order jual atau beli, maka member sudah menjadi seorang Market Marker karena membuat order baru. Sedangkan order taker mengikuti harga di pasar saat itu.

Order ini tereksekusi saat harga pasar bergerak mencapai harga yang dipasang oleh limit order. Transaksi tidak akan terjadi apabila harga tidak bergerak pada harga yang dipasang. Exchange tidak memungut biaya untuk jenis order maker ini.

Market (Taker)

Jenis order ini dapat langsung dieksekusi sebab mengikuti posisi harga pasar yang ada. Sehingga disebut juga order instan karena order langsung terjadi, sedangkan taker karena mengambil harga yang tersedia di pasar. Order ini dikenakan biaya yang biasanya sebesar persentase dari nilai transaksi, mulai dari 0,1% hingga 0,3%.

Order Book

rder book merupakan data yang disediakan oleh aplikasi exchange, berupa urutan order yang ada di exchange saat ini berdasarkan harga dan jumlahnya. Jika salah satu order terjadi maka akan keluar dari order book.
Fungsinya adalah menunjukkan pergerakan harga di pasar dan kedalaman jumlah ordernya. Saat menentukan harga yang pantas supaya bisa tereksekusi, bisa merujuk pada informasi di order book.

BACA JUGA: mengatasi resiko bitcoin

6. Beli Jual Aset Kripto

Pilih pair yang ingin dijual atau dibeli kemudian buat order dengan memasukkan harga dan jumlah Bitcoin yang akan dibeli. Pilih jenis order, taker atau maker. Jika taker maka order akan langsung tereksekusi sesuai harga pasar yang berlaku. Jika maker maka order menunggu di order book hingga match pada harga yang diinginkan.
Satuan jumlah Bitcoin hingga 8 digit di belakang koma, yaitu 0,00000001 BTC. Maka transaksi bisa dengan angka yang kecil, contohnya 0,4982357 BTC. Beberapa exchange menerima transaksi hingga sekecil Rp. 30.000. Proses penjualan Bitcoin seperti pembelian, apabila eksekusi berhasil maka deposit Rupiah bertambah dan kepemilikan Bitcoin berkurang.

7. Withdraw

Bitcoin di exchange dapat ditarik dengan cara memasukkan alamat wallet tujuan pengiriman Bitcoin. Prosesnya 1 x 24 jam dan dikenakan biaya. Ada juga ketentuan minimum dan maksimum penarikan untuk Rupiah ataupun koin kripto.

Penarikan Rupiah ditetapkan biaya berupa persentase dari jumlah penarikan atau biaya flat. Sedangkan penarikan aset kripto dikenakan biaya flat yang dibayar dari koin yang ditransfer.

8. Biaya

Biaya yang ditetapkan oleh exchange antara lain:

• Jual beli. Biaya berupa persentase atas jumlah transaksi.
• Penarikan. Biaya penarikan uang ke rekening Rupiah, berupa persentase atau flat.
• Deposit. Biaya deposit Rupiah ke rekening exchange untuk pembelian aset kripto.
• Transfer. Pengiriman aset kripto ke exchange lain atau ke sesama anggota exchange yang sama.

9. Transfer Bitcoin

Transfer aset kripto dilakukan dengan mengisi alamat wallet tujuan untuk transfer ke luar exchange atau mencantumkan user ID untuk transfer ke exchange yang sama. Pengecekan transaksi Bitcoin dilakukan di https://www.blockchain.com/id/explorer, Ethereum di https://etherscan.io, Bitcoin Cash di https://www.blockchain.com/id/explorer.

Penarikan Bitcoin kripto dikenakan biaya, biasanya terdapat ketentuan minimum dan maksimum penarikan dalam sehari. Transaksi blockchain membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk Bitcoin dan 5 – 10 menit untuk aset kripto lainnya.

10. Wallet

Pengguna akan mendapatkan alamat wallet yang digunakan untuk mengirimkan atau menerima aset kripto. Wallet dikelola oleh exchange atau dimiliki sendiri untuk menyimpan aset kripto. Keamanan wallet harus dipastikan sebab aset disimpan di sana.

11. Keamanan

Exchange menerapkan Two Factor Authentication (2FA) berupa fitur keamanan onlineyang mana pengguna diminta melakukan verifikasi identitas sebanyak 2 kali. Saat masuk ke akun exchange akan diminta memasukkan kode khusus yang dikirim lewat SMS atau Google Authenticator di handphone.

BACA JUGA: Cara Beli Bitcoin

12. Fitur Trading

Exchange menyediakan berbagai fitur untuk trading, yaitu:

• Analisa chart berfungsi menganalisa harga secara teknikal seperti histori transaksi (order and trade)
• Order book menunjukkan posisi order yang tersedia saat ini sehingga bisa menganalisa kemungkinan pergerakan harga.
• Stop Loss mengelola resiko dari luktuasi harga yang tajam.
• Short-selling untuk melakukan short-sell saat pasar sedang turun.
• OCO “One Cancels the Other” menempatkan 2 order secara bersamaan, limit dan stop-limit, untuk mengambil keuntungan dan meminimalisir potensi kerugian.

Bitcoin menjadi jenis investasi yang sangat menarik dari segi return, apalagi banyak manfaat yang menyebabkan harganya melambung tinggi dalam waktu singkat. Tetapi resikonya tidak kecil sebab harga dapat berfluktuasi 10x lipat selama 1 bulan. Demikian informasi tentang cara investasi Bitcoin. Semoga bermanfaat!


👉 Baca artikel dan berita tebaru lainnya dari TutorBisnis di Google News.
Avatar

Kripa Rani

Content writer di Tutor Bisnis. Suka travelling, dengerin musik, dan teh. Masih kuliah dengan Jurusan Akuntansi.

Tags

Bagikan Artikel:

Artikel Terkait: