TutorBisnis.com – Mata uang sebuah negara dapat menjadi indikator penting dalam menilai keberhasilan ekonominya. Semakin tinggi nilai mata uang suatu negara, semakin kuat pula perekonomiannya.
Namun, nilai tukar mata uang tidaklah statis, melainkan selalu berfluktuasi dan mengalami perubahan setiap tahunnya.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang, seperti inflasi, keadaan ekonomi suatu negara, kebijakan moneter, komoditas yang dimiliki negara tersebut, serta tingkat suku bunga yang diberlakukan.
Jika sebelumnya kita telah membahas mengenai mata uang tertinggi di dunia, maka dalam artikel ini kami akan mengungkapkan negara-negara yang memiliki nilai tukar mata uang terendah di dunia pada tahun 2023. Sumber yang kami kutip dari Forbes, berikut adalah daftar negara-negara tersebut!
1. Rial Iran (IRR)
Rial, mata uang Iran, masih menduduki posisi pertama sebagai mata uang terendah di dunia. Penurunan nilai Rial ini disebabkan oleh devaluasi ekonomi yang dimulai sejak tahun 1979.
Devaluasi ini dipicu oleh Revolusi Islam dan perang antara Iran dan Irak, yang mengakibatkan kerusakan pada struktur ekonomi Iran dan menyebabkan penurunan nilai mata uangnya hingga 400%.
Akibatnya, banyak bisnis di berbagai sektor mengalami kegagalan dan memilih untuk meninggalkan negara ini karena situasi yang tidak kondusif.
Sebagai perbandingan, nilai tukar US$1 saat ini sekitar 42.275 IRR per Mei 2023. Dengan perbandingan yang sangat besar ini, tidak mengherankan bahwa Rial memiliki nilai mata uang yang sangat rendah.
2. Dong Vietnam (VND)
Negara tetangga Indonesia, Vietnam, memiliki mata uang Dong Vietnam (VND) yang juga masuk dalam daftar mata uang terendah di dunia.
Pada bulan Mei 2023, nilai tukar US$1 sekitar 23.467 VND. Secara ekonomi, Vietnam menghadapi situasi sulit yang berdampak pada penurunan nilai mata uang VND.
Menurut laporan Reuters pada tahun 2021, penurunan nilai mata uang VND disebabkan oleh intervensi pasar valuta asing dengan metode yang dianggap tidak biasa oleh para pelaku usaha.
Intervensi ini dilakukan oleh Vietnam untuk menghindari kecurigaan dari Amerika Serikat terhadap perdagangan, namun justru berdampak lebih lanjut pada hubungan bilateral antara kedua negara.
3. Leone Sierra Leone (SLL)
Mata uang Sierra Leonean Leone (SLL) masuk dalam daftar mata uang terendah di dunia, khususnya di negara-negara di Afrika dengan tingkat ekonomi yang rendah. Perekonomian Sierra Leone terpuruk karena berbagai faktor yang kompleks.
Perang saudara, tingkat korupsi yang tinggi, dan wabah virus Ebola menjadi beberapa faktor yang berkontribusi terhadap penurunan nilai mata uang Leone Sierra Leone.
Saat ini, nilai tukar Leone Sierra Leone adalah sekitar 19.750 SLL per Dolar AS. Situasi ini mencerminkan tantangan yang dihadapi negara dalam mencapai stabilitas ekonomi yang berkelanjutan.
4. Laotian Kip (LAK)
Laos juga termasuk dalam daftar mata uang terendah di dunia. Sejak awal diterbitkannya pada tahun 1952, nilai tukar mata uang Laotian Kip (LAK) memang rendah meskipun tidak mengalami devaluasi.
Pada tahun 2023, nilai tukar Kip mencapai 17.750 kip per dolar. Jumlah ini jelas lebih rendah dibandingkan dengan nilai tukar Rupiah Indonesia.
5. Indonesia Rupiah (IDR)
Meskipun Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang signifikan dan stabil, nilai tukar Rupiah masih tetap rendah dalam mata uang internasional selama tujuh tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh devaluasi Rupiah akibat kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan.
Beberapa faktor yang berperan dalam hal ini termasuk kurangnya cadangan devisa dan ketergantungan pada pasar ekspor. Perubahan harga komoditas juga berdampak negatif terhadap nilai mata uang.
Selain itu, fluktuasi dan ketidakpastian nilai Dollar Amerika Serikat juga mempengaruhi nilai Rupiah, sehingga Rupiah terus bergerak naik turun. Saat ini, nilai tukar US$1 setara dengan Rp14.768.
6. Uzbekistani Som (UZS)
Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang merugikan pada berbagai aspek kehidupan, termasuk perekonomian Uzbekistan.
Menurut laporan dari Forbes, Uzbekistan telah melakukan upaya untuk memperbaiki ekonomi domestiknya sejak kuartal ketiga tahun 2022.
Meskipun mengalami penurunan output industri, langkah ini setidaknya memberikan pengaruh terhadap ketidakpastian nilai mata uang Uzbekistan di masa depan.
Oleh karena itu, pemerintah Uzbekistan telah melakukan berbagai upaya untuk menggerakkan mata uang Som, termasuk melalui reformasi keuangan. Namun, upaya tersebut belum memberikan hasil yang signifikan.
Pada tahun 2023, nilai mata uang Uzbekistan tercatat sebesar UZS10.850 per dolar AS.
7. Guinean Franc (GNF)
Di sisi lain, meskipun Guinea kaya akan sumber daya mineral, kondisi ekonomi negara ini justru berkebalikan.
Franc Guinea (GNF) menjadi mata uang dengan nilai terendah di dunia. Jika dihitung, nilai US$1 setara dengan 8.586 GNF.
Tingkat inflasi yang tinggi dan tingginya angka kemiskinan menjadi penyebab devaluasi atau penurunan nilai mata uang Guinea.
8. Paraguayan Guarani (PYG)
Paraguay tercatat sebagai negara termiskin di wilayah Amerika Selatan dan menghadapi masalah kemerosotan ekonomi yang kronis.
Inflasi yang tinggi, tingkat pengangguran yang tinggi, kemiskinan, dan korupsi menjadi beberapa faktor yang memengaruhi kondisi tersebut.
Selain itu, rendahnya kualitas pendidikan dan sumber daya manusia di negara ini juga berdampak pada kejayaan ekonominya.
Saat ini, nilai tukar mata uang Paraguay adalah 4.055 KHR per dolar AS (per Mei 2023).
9. Ugandan Shilling (UGX)
Di tahun 1966, Shilling Uganda diperkenalkan sebagai mata uang resmi di Kenya, Uganda, Zanzibar, dan Tanganyika. Di Uganda, mata uang Ugandan Shilling (UGX) mengalami tekanan ekonomi akibat beberapa kebijakan negara.
Meskipun mata uang Uganda memiliki nilai yang rendah, namun nilai tukarnya relatif stabil dan tidak mengalami penurunan lebih dari 5% dari total devaluasi dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini, 1 dolar AS bernilai 3.723 UGX.
10. Irak Dinar (IQD)
Selama beberapa dekade terakhir, Irak telah dilanda ketidakstabilan politik yang berdampak pada perekonomian negara. Mata uang Irak Dinar (IQD) mengalami inflasi setiap tahun sejak 1990 dan mengalami devaluasi ekonomi yang signifikan.
Menurut laporan dari VOA Indonesia, pada 25 Januari 2023, ratusan warga Irak melakukan protes di dekat Bank Sentral Baghdad untuk menuntut langkah-langkah pemerintah dalam menstabilkan nilai mata uang IQD.
Per Mei 2023, mata uang IQD memiliki nilai tukar 1.310 per dolar AS.
Itulah daftar 10 mata uang terendah di dunia dari berbagai negara yang penting untuk kamu ketahui. Pernahkah kamu menggunakan salah satu mata uang di atas?
Penulis: Bram Khalid | Editor: Heri Pujianto
Rekomendasi Artikel dari TutorBisnis.com: