TutorBisnis.com – Apakah kamu ingin melakukan investasi dengan tujuan jangka panjang? Maka pilihlah investasi dengan tepat supaya mendapatkan keuntungan. Tujuan berinvestasi adalah memperoleh keuntungan dari kegiatan keuangan untuk masa depan.
Contoh Investasi Jangka Panjang
Berikut ini adalah beberapa contoh investasi jangka panjang yang dapat dipilih untuk berinvestasi.
1. Emas
Investasi jangka panjang yang sudah sangat dikenal menguntungkan sejak jaman dulu adalah emas. Logam mulia ini bernilai jual semakin tinggi seiring berjalannya waktu. Peningkatan harga emas juga terjadi saat kurs Dollar meningkat.
Selain itu, emas juga beresiko kecil dan tahan terhadap inflasi. Ada beberapa bentuk investasi emas, yaitu batangan, koin, dan perhiasan. Karena harganya yang selalu mengalami kenaikan, emas adalah pilihan yang tepat sebagai jaminan masa tua.
BACA JUGA: Cara Investasi Emas Logam Mulia
2. Properti
Properti bernilai jual tinggi yang meningkat setiap tahunnya seperti penjelasan dari Berjuang.my.id, baik yang berupa tanah ataupun tanah dan bangunan. Peningkatan terjadi karena meningkatnya kebutuhan masyarakat pada tanah dan bangunan yang merupakan kebutuhan primer. Peningkatan per tahunnya bisa mencapai 20%.
Tingginya nilai jual properti juga sebanding dengan modal yang dikeluarkan, dari ratusan hingga miliaran Rupiah, terutama di daerah perkotaan. Apabila bellum memiliki cukup modal, dapat mengambil cicilan KPR untuk membelinya.
3. Tabungan Berjangka
Tabungan Berjangka semakin banyak peminat karena selain membantu dalam proses menabung. Tabungan Berjangka memiliki fitur auto debet yang akan menarik secara otomatis saldo rekening induk pada tanggal yang telah ditetapkan setiap bulannya.
Selain itu, juga bisa dijadikan sebagai investasi jangka panjang bagi yang ingin lebih disiplin dalam menabung. Sehingga dapat menjadi jaminan masa depan. Walaupun dana yang ditabung setiap bulannya kecil, dalam jangka waktu yang lama jumlahnya akan menjadi besar.
4. Asuransi Syariah
Asuransi Syariah adalah asuransi yang prosedurnya dilakukan berdasarkan prosedur Syariah. Sehingga nasabah terhindar dari gharar dan semacamnya. Asuransi ini menggunakan sistem sharing risk untuk mengatasi gharar yang umumnya ditemui pada asuransi konvensional.
Mekanisme dalam asuransi Syariah adalah bagi hasil dari perputaran uang yang dilakukan oleh pihak asuransi. Dana yang tersimpan kemudian dikontribusikan kepada peserta. Dana tersebut terbagi menjadi 2, yaitu dana tabaruk dan mudharabah.
Dana tabaruk diberikan kepada peserta dengan tujuan menanggulangi klaim yang diajukan. Sedangkan mudharabah adalah dana yang dikelola pihak asuransi untuk mendapatkan keuntungan. Sistem bagi hasil yang dipilih oleh pihak asuransi tentu akan sangat menguntungkan.
BACA JUGA: Perusahaan Asuransi Jiwa
5. Saham
Investasi jangka panjang lainnya adalah dengan menanam saham pada suatu perusahaan. Investor menjadi pemilik dari perusahaan tersebut dengan bukti berupa selembar kertas yang mencantumkan nama pemilik dan jumlah saham yang dimiliki.
Apabila perusahaan tersebut terus berkembang, maka keuntungan yang didapatkan juga cukup besar. Tetapi jika perusahaan mengalami kebangkrutan, maka investor juga akan merasakan masalah tersebut. Karena itu sebaiknya pertimbangkan dengan baik tentang perusahaan mana yang sahamnya akan diinvestasikan.
6. Reksadana
Reksadana adalah surat berharga yang merupakan bukti klaim atau aset. Kelebihannya adalah tersedia banyak pilihan berupa saham, pasar uang, dan obligasi yang dapat disesuaikan dengan dana yang tersedia serta resiko yang siap untuk ditanggung.
Reksadana juga cocok bagi yang belum berpengalaman dalam bisnis karena semua kegiatan dalam Reksadana akan dilakukan oleh Manajer Investasi yang telah berpengalaman dan ahli di bidangnya.
7. Obligasi
Obligasi adalah surat utang yang diberikan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman. Dalam Obligasi tercantum nama peminjam dan tanggal jatuh tempo pinjaman beserta bunganya. Pilihan jangka waktu Obligasi cukup lama, yaitu 1 hingga 10 tahun.
Obligasi dapat menjadi bentuk investasi yang memberikan keuntungan bagi pemberi pinjaman. Sedangkan bagi pengusaha, Obligasi berfungsi untuk memperoleh dana yang dapat membantu mengembangkan bisnisnya.
8. Sukuk
Sukuk merupakan surat berharga atau Obligasi Syariah yang berjangka waktu panjang dengan mengikuti prinsip Syariah. Sehingga bagi yang ingin berinvestasi jangka panjang dengan prinsip Syariah dapat memilih Sukuk.
Sekarang Sukuk menjadi instrumen investasi Syariah kontemporer yang semakin digencarkan oleh pemerintah. Pembelian Sukuk mewajibkan emiten membayar pendapatan kepada pemegang sukuk yang berupa bagi hasil yang dibayarkan saat jatuh tempo.
Tips Investasi Jangka Panjang
Modal yang paling berharga dalam berinvestasi adalah waktu, sehingga jangan meremehkan waktu karena waktu akan menjadi jalan menuju kesuksesan. Gunakan waktu dengan baik supaya lebih produktif dengan belajar lebih banyak terutama yang berkaitan dengan investasi yang dijalankan.
Selain itu, harus bekerja keras lebih dulu untuk meraih keberhasilan. Saat memutuskan untuk berinvestasi, maka harus merelakan sebagian pendapatnnya berkurang demi tujuan di masa depan.
Pendapatan yang berkurang tentu berimbas pada gaya hidup sehari-hari. Disarankan untuk berhemat dan meninggalkan hal yang tidak penting. Semakin tinggi potensi hasil dari investasi, maka semakin besar resiko yang harus ditanggung.
Semua orang sukses atau jutawan melalui proses menuju puncak kesuksesan dengan cara tekun dalam belajar, tidak hanya dari membaca buku, namun belajar dari pengalaman.
Demikian informasi tentang investasi jangka panjang, pilihlah jenis investasi yang tepat untuk dilakukan yang sesuai dengan dana yang tersedia dan juga target keuangan yang ingin dicapai supaya investasi tersebut memberikan hasil yang maksimal. Semoga sukses!