Analisa Fundamental Saham

Nanda Narayani

Analisa Fundamental Saham

TutorBisnis.com – Apa itu analisa fundamental saham? Analisa fundamental saham merupakan cara investasi di pasar modal yang memberikan profit, aman, dan jaminan hidup tenang. Analisa fundamental menggunakan laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai saham, dengan melihat 3 hal penting yaitu:

  • Menilai kinerja dan kondisi perusahaan yang bagus dan berkesinambungan.
  • Menetapkan acuan harga wajar saham sebagai patokan dalam memutuskan jual beli saham.
  • Memantau dan mengevaluasi saham secara rutin apakah saham masih layak investasi atau tidak.

Hal pokok yang perlu diperhatikan dalam analisa fundamental saham antara lain:

1. Memilih Perusahaan Bagus dan Solid

Carilah perusahaan yang solid dengan kinerja keuangan yang telah terbukti dan memiliki prospek yang baik di masa depan. Caranya adalah pelajari laporan keuangan suatu perusahaan minimal 5 tahun ke belakang untuk menilai performa perusahaan tersebut dan memprediksi prospek perusahaan di masa depan.

2. Acuan Harga Saham yang Pantas

Menentukan harga saham yang bagus dan murah tentunya perlu acuan harga. Jika memiliki acuan harga yang solid, maka akan lebih mudah menentukan untuk membeli, menjual, atau tidak melakukan apapun.

Terdapat 2 jenis teknik valuation untuk menentukan acuan harga, yaitu relative valuation dan intrinsic valuation. Teknik paling mudah adalah relative valuation yaitu membandingkan saham perusahaan dengan saham perusahaan lain yang sejenis. Indikator yang umumnya digunakan adalah:

  • PBV (Price to Book Value). Rasio harga terhadap nilai buku perusahaan.
  • PER (Price to Earning Ratio). Rasio harga terhadap nilai laba bersih per lembar saham.

Intrinsic valuation menggunakan teknik valuasi untuk menilai perusahaan berdasarkan kemampuan menghasilkan cash flow yang akan datang dan melakukan diskon atas cash flow tersebut untuk menentukan harga wajar.

Trend PBV Rasio Saham BRI (BBRI)

Grafik ini merupakan trend grafik PBV saham BBRI yang menunjukkan pergerakan PBV dalam 10 tahun terakhir. Berdasarkan valuasi PBV, saat ini BBRI sedang dalam masa terendah.

Trend PE Rasio Saham HM Sampoerna (HMSP)

Grafik ini merupakan trend grafik PER saham HM Sampoerna yang menunjukkan pergerakan PER dalam 10 tahun terakhir dan sedang dalam titik terendah saat ini.

Teknik tersebut tentu sebatas asumsi dan prediksi sebab yang dilihat adalah masa depan. Tetapi bagaimana jika prediksi tersebut salah? Karena itu diperlukan adanya Margin of Safety (MOS).

BACA JUGA: Belajar Saham Untuk Pemula

3. Margin of Safety

Ketika membuat prediksi, buatlah buffer untuk mengantisipasi ketidakpastian di masa depan. Saat membuat acuan harga, yang dilakukan yaitu memperkirakan kejadian di masa depan yang banyak sekali faktor yang mempengaruhi dan saling berkaitan.

Contohnya, apabila acuan harga wajar yang dihitung sebesar Rp. 5.000 berdasarkan analisa fundamental, maka targetnya bukan Rp. 5.000 tetapi 30% hingga 40% dari harga tersebut, yaitu Rp. 3.500 hingga Rp. 3.000.

 

4. Kuasai Laporan Keuangan

Kuasai dengan baik dalam membaca dan menganalisa laporan keuangan perusahaan. Berikut ini indikator fundamental rasio yang umum digunakan sebagai teknik analisis untuk mengevaluasi perusahaan berdasarkan analisis laporan keuangan:

  • Return on Equity (ROE). Jumlah return yang dapat dihasilkan dibandingkan atas equity atau modal yang disetorkan pemegang saham, semain tinggi semakin baik.
  • Earning per Share (EPS). Semakin tinggi profit per saham yang dihasilkan perusahaan, maka semakin baik. EPS merupakan faktor penting dalam menentukan PER untuk menetapkan valuasi harga saham.
  • Asset and Liability. Banyaknya aset perusahaan dan produktivitas aset tersebut untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaan, serta cara perusahaan membiayai kepemilikan aset tersebut, apakah dengan hutang bank yang besar, atau sebagian besar dengan modal sendiri, atau berhutang dari
  • Hutang bank. Besarnya hutang perusahaan ke bank (rasio hutang DER Debt Equity Ratio) dan kemampuan perusahaan membayar bunga hutang dan tidak memberatkan keuangan perusahaan.
  • Analisa Cash Flow. Kemampuan perusahaan menghasilkan kas yang merupakan urat nadi suatu bisnis, yang sebaiknya dihasilkan dari operasional perusahaan dan profit, bukan dari hutang atau suntikan modal.

Disarankan untuk fokus di beberapa saham agar dapat mendalami laporan keuangan, mempelajari rasio finansial dengan baik untuk menentukan keputusan investasi.

5. Bayar Deviden, Saham Bagus

Deviden adalah pembagian laba yang dibayarkan secara tunai kepada pemegang saham yang disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Pembayaran deviden merupakan indikasi jika perusahaan sehat dan memiliki cash-flow kuat. Bukti jika perusahaan memiliki profit secara riil sehingga dapat dibayarkan ke pemegang saham.

6. Sumber Informasi Valid

Ketika melakukan analisis fundamental, sumber informasi tentang saham, kinerja keuangan emiten, latar belakang perusahaan, dan corporate action menjadi penting. Ada 2 sumber utama untuk mendapatkan informasi tentang saham yang valid, dapat dipertanggungjawabkan, dan gratis:

Situs Bursa Efek Indonesia

Pada situs Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id tersedia semua informasi perusahaan secara komprehensif dan update. Berdasarkan peraturan otoritas Bursa, perusahaan wajib menyampaikan informasi material mengenai saham yang kemudian Bursa wajib mengumumkan di situs resmi mereka.

Informasi yang penting diperhatikan adalah:

  • Laporan keuangan yang terbit setiap kuartal dan akhir tahun.
  • Laporan tahunan yang terbit setahun sekali.
  • Public Expose, manajemen emiten saham harus melakukan tatap muka menjelaskan kinerja perusahaan paling tidak setahun sekali.
  • Prospektus yang tersedia apabila perusahaan melakukan corporate action.
  • Laporan Keterbukaan Informasi Perusahaan yang wajib dilaporkan ke otoritas Bursa bila melakukan corporate action dan membuat klarifikasi terhadap rumor di pasar yang mempengaruhi harga saham secara material.

Situs Perusahaan

Biasanya perusahaan terbuka memiliki bagian khusus di website yang berisi segala informasi material tentang perusahaan, yaitu Investor Relation. Informasi tersebut salah satunya adalah penjelasan dan uraian tentang bisnis dan perkembangan perusahaan.

7. Stock Screener

Sebuah perangkat yang disediakan broker untuk menyeleksi saham berdasarkan kriteria yang trader tentukan. Kriteria tersebut antara lain market cap, deviden, kinerja keuangan, dan analisa teknikal. Berikut ini contohnya:

Kriteria Stock Screener

8. Long-Term

Fokus dalam analisis fundamental adalah bisnis dan kinerja keuangan perusahaan yang diyakini akan mempengaruhi harga saham. Apabila kinerjanya bagus dan sehat maka harga saham merefleksikan kondisi perusahaan yang bagus.

Saat memutuskan mengalokasikan dana investasi saham sebaiknya pertimbangkan dengan cermat jika uang tersebut memang ingin dan dapat diinvestasikan dalam jangka panjang. Perspektif jangka panjang adalah hal yang sangat penting dalam analisis fundamental.

BACA JUGA: Broker Saham

9. Bersabar, Biarkan Manajemen Bekerja

Pemegang saham bertugas menunggu hasil kinerja Direksi yang tercermin dalam laporan keuangan dan kinerja secara kuartalan dan tahunan. Apabila telah memilih perusahaan yang solid dengan bisnis yang prospektif dan kinerja keuangan yang selalu bagus, maka biarkan manajemen bekerja.

Serahkan operasional perusahaan kepada profesional, manajemen direksi untuk menahkodai jalannya perusahaan dan memberikan hasil terbaik. Disarankan untuk mengecek kinerja melalui laporan keuangan secara kuartalan.

10. Siapkan mental

Trader dituntut untuk berani membeli saham ketika pasar sedang turun, anjlok, bahkan harga saham hancur lebur. Sebab di saat itulah harga saham sedang murah-murahnya, yang memberikan kesempatan untuk dapat melakukan “buy low, sell high”. Permasalahannya siapkah membeli saham ketika pasar sedang hancur?

Ketika pasar turun, semua orang berbicara tentang jual saham, berita di media berkesan negatif. Untuk dapat melakukannya, harus memiliki keyakinan yang kuat pada saham tersebut, didukung oleh riset dan pengamatan yang cermat, yang memunculkan keyakinan atas kekuatan bisnis, serta manajemen perusahaan walaupun harga saham sedang hancur.

Analisis fundamental bukanlah pekerjaan yang sulit, terdapat banyak tools analisa fundamental di internet, yang dapat membantu trader mengambil keputusan jual beli saham. Hal yang paling sulit yaitu mempersiapkan mental untuk memutuskan menggunakan hasil analisa fundamental tersebut.


👉 Baca artikel dan berita tebaru lainnya dari TutorBisnis di Google News.

Nanda Narayani

Saat ini masih menjadi mahasiswi Jurusan Akuntansi di salah satu Universitas di Indonesia. Sedang mendalami materi tentang entitas berdasarkan performa keuangan, pelaporan informasi keuangan organisasi, akuntansi manajerial, dll.

Tags

Bagikan Artikel:

Artikel Terkait:

. . . . . . . . . .