TutorBisnis.com – Kunci kesuksesan investasi Reksadana ada pada kecocokan antara tujuan keuangan dan jenis instrumen yang dipilih. Jika ingin untung di Reksadana, hendaknya pahami kinerja masing-masing jenis Reksadana dan strategi menentukan jenis Reksadana yang paling sesuai untuk berinvestasi jangka panjang ataupun jangka pendek.
Ketika kondisi bursa IHSG anjlok, banyak investor panik sehingga buru-buru melepas investasinya di Reksadana. Setelahnya mereka kapok karena menganggap resikonya terlalu besar. Akhirnya kembali lagi pada jenis investasi tabungan atau deposito. Bukannya malah jadi untung, itu menjadi keputusan yang salah karena:
- Menjual saat pasar turun tentunya akan mengakibatkan kerugian.
- Tanpa investasi dan kembali ke tabungan maka target pencapaian untuk dana pensiun atau dana pendidikan akan sulit tercapai. Sebab tingginya inflasi menyebabkan bunga tabungan dan deposito tidak akan cukup.
Biasanya keputusan yang salah diambil di saat yang tidak tepat disebabkan oleh kurangnya pemahaman antara jenis Reksadana dengan tujuan investasi, seperti yang terjadi pada 2 contoh berikut ini:
Kasus pertama: Tujuan berinvestasi di Reksadana Saham adalah untuk biaya anak sekolah 5 bulan lagi. Padahal saham terlalu beresiko untuk investasi jangka pendek. Saat pasar saham bergejolak, investasi tadi turun drastis sehingga tidak cukup untuk membayar biaya sekolah.
Kasus kedua: Supaya aman, investor memilih Reksadana Pasar Uang untuk persiapan dana pensiun untuk 10 tahun nanti. Meski sangat aman, return dari Reksadana Pasar Uang rendah, akibatnya jumlah dana pensiun yang terkumpul nantinya jauh dari memadai.
Maka memilih investasi yang tepat merupakan hal yang sangat penting agar mendapatkan hasil terbaik. Karena itu, investor harus mengetahui jenis investasi di Reksadana. Jenis Reksadana ada 4, antara lain:
1. Reksadana Saham
Reksadana yang memberikan hasil keuntungan paling tinggi di antara yang lain, namun memiliki resiko paling besar. Manajer Investasi menempatkan dana investor ke instrumen saham. Tujuannya untuk menghasilkan tingkat keuntungan yang menarik dalam jangka panjang dengan cara mengkapitalisasi pasar modal Indonesia.
Resikonya paling tinggi karena fluktuasi harga saham yang tajam sehingga bukan investasi yang aman untuk jangka pendek. Sebaiknya pilih reksadana saham untuk investasi jangka panjang di atas 5 tahun. Berikut ini contoh tampilan Prospektus Reksadana Saham.
Contohnya, tahun 2018, kinerja IHSG tidak positif dan terkoreksi hingga 2,5%. Pergerakan IHSG tahun 2018 menghasilkan angka terburuk selama 3 tahun. Sedangkan selama 3 tahun ke belakang, IHSG mencatat pertumbuhan 19,99% di tahun 2017 dan 15,32% di tahun 2016. IHSG anjlok 12,13% di tahun 2015.
Investasi di Reksadana Saham beresiko fluktuasi apalagi jika dilakukan dalam jangka pendek. Namun dapat dilihat bahwa pergerakan saham akan tetap positif dalam jangka panjang, begitu pula Reksadana Saham. Maka sebaiknya evaluasi Reksadana Saham terbaik dilakukan dalam jangka panjang. Berikut ini peringkat Reksadana Saham berdasarkan kinerja selama 5 tahun.
Reksadana Saham Terbaik 2021
Return Reksadana Saham
Umumnya return Reksadana Saham dengan jangka panjang ditargetkan di atas 10% hingga 20% setahun. Namun realisasi return Reksadana Saham setiap tahun akan sangat fluktuatif tergantung pada kinerja IHSG.
BACA JUGA: Tips Investasi Reksadana Untuk Pemula
2. Reksadana Campuran
Reksadana Campuran menyediakan kombinasi investasi di berbagai instrumen dengan tujuan mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang dari investasi pada saham, obligasi, dan pasar uang. Namun keuntungannya tidak setinggi Reksadana Saham dan resikonya lebih rendah daripada Reksadana Saham.
Keunggulannya yaitu komponen portofolio cenderung lebih fleksibel. Manajer Investasi dapat mencampur instrumennya dengan berbagai instrumen. Reksadana campuran dapat menggabungkan saham dengan hutang, obligasi, dan sebagainya. Meski keuntungan yang dihasilkan tidak sebesar Reksadana Saham, namun resikonya lebih rendah. Berikut ini contoh dari Prospektus Reksadana Campuran.
Investor dapat memilih instrumen Reksadana Campuran dalam jangka panjang untuk menghindari resiko lebih besar ketika pasar saham dan obligasi naik turun tanpa kepastian. Berdasarkan data Infovesta Utama, dari perhitungan 10 Reksadana Campuran terbaik periode 5 tahun 2018, kisaran imbal hasil antara 42%-76%.
Reksadana Campuran berjangka waktu panjang sangat cocok dipilih oleh investor dengan profil resiko menengah hingga tinggi. Diversifikasi portofolio antara saham dan obligasi menyebabkan reksadana campuran dapat meminimalisir resiko sistematis, contohnya indeks saham yang anjlok.
Reksadana Campuran Terbaik 2021
Brikut ini peringkat kinerja selama 5 tahun Reksadana Campuran 2021 berdasarkan riset Harian Kontan dan Infovesta Utama.
Return Reksadana Campuran
Pada umumnya return Reksadana Campuran sekitar 10% hingga 12% yang besarnya di bawah Reksadana Saham tapi di atas Reksadana Pendapatan Tetap. Dikarenakan terdapat unsur saham maka kinerja Reksadana Campuran berpotensi fluktuatif mengikuti kinerja IHSG, kecuali jika memilih Reksadana Campuran dengan porsi saham kecil.
3. Reksadana Pendapatan Tetap
Reksadana Pendapatan Tetap bertujuan memberikan suatu tingkat pengembalian dengan penekanan pada stabilitas modal. Kinerja dari Reksadana Pendapatan Tetap didorong oleh perubahan suku bunga acuan Bank Indonesia.
Kenaikan harga obligasi didorong oleh penurunan BI rate. Obligasi merupakan instrumen penempatan dana reksadana dan nilai reksadana pendapatan tetap meningkat dari naiknya harga obligasi tersebut.
Adanya perbedaan saham dan obligasi yang nanti dapat dilihat pada Reksadana Pendapatan Tetap. Resiko Reksadana Pendapatan Tetap lebih rendah dari resiko Reksadana Campuran. Berikut ini merupakan contoh Prospektus Reksadana Pendapatan Tetap.
Reksadana Pendapatan Tetap berada pada masa sulit di 2018 dengan minus 2,2%, tetapi diperkirakan return yang negatif akan berbalik positif. Faktor utama meningkatnya kinerja Reksadana Pendapatan Tetap dengan instrumen obligasi yaitu langkah Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6%. Harga obligasi akan stabil asalkan suku bunga tidak naik.
Reksadana Pendapatan Tetap Terbaik 2021
Berikut ini peringkat kinerja selama 5 tahun Reksadana Pendapatan Tetap 2021 berdasarkan riset Harian Kontan dan Infovesta Utama:
Return Reksadana Pendapatan Tetap
Return Reksadana Pendapatan Tetap lebih rendah dari Reksadana Saham dan Reksadana Campuran, namun memiliki resiko yang lebih kecil. Cocok untuk sarana diversifikasi pada Reksadana Pendapatan Tetap. Return yang dihasilkan Reksadana Pendapatan Tetap mencapai 5% hingga 10% setahun.
BACA JUGA: Cara Menghitung Untung Rugi Dalam Reksadana
4. Reksadana Pasar Uang
Reksadana Pasar Uang merupakan yang paling aman karena resikonya paling kecil. Tujuannya memberikan keuntungan melalui investasi pada instrumen pasar uang dan menurunkan tingkat resiko melalui diversifikasi penempatan instrumen pasar uang yang dipilih dengan selektif.
Selain itu juga memberikan tingkat likuiditas yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan uang tunai dalam waktu cepat. Investasinya dilakukan sepenuhnya pada instrumen pasar uang dan merupakan investasi jangka pendek paling menguntungkan dan paling aman daripada investasi Reksadana jenis lainnya. Berikut ini adalah contoh tampilan Prospektus Reksadana Pasar Uang.
Banyak Reksadana Pasar Uang yang menghasilkan return di atas 35% selama 5 tahun belakangan. Faktornya yaitu kenaikan bunga deposito mengikuti bunga SBI pada 6% dan bunga obligasi perusahaan di 7%.
Reksadana Pasar Uang cukup menarik untuk berinvestasi karena lebih likuid dibandingkan dengan deposito dan tidak perlu menunggu sampai jatuh tempo. Kapan saja dana dapat ditarik. Selain itu tidak ada biaya pembelian dan penjualan kembali. Resiko yang rendah menjadikan reksadana pasar uang tepat sebagai investasi bagi pemula yang belum memiliki pendapatan tetap.
Investor dapat mulai berinvestasi Rp. 100.000 dengan fasilitas redemption T+1 atau pencairan dana sehari setelah transaksi sehingga investor dapat memenuhi kebutuhan mendadak.
Reksadana Pasar Uang Terbaik 2021
Berikut ini peringkat kinerja selama 5 tahun Reksadana Pasar Uang 2021 berdasarkan riset Harian Kontan dan Infovesta Utama:
Return Reksadana Pasar Uang
Reksadana Pasar Uang lebih mengutamakan keamanan investasi daripada return sehingga resikonya paling kecil di antara semua jenis Reksadana. Return yang dihasilkan Reksadana Pasar Uang antara 6% hingga 8% setahun.
Sebaiknya ketahui profil Reksadana yang dipilih sebelum berinvestasi, dari segi resiko, return, dan kecocokan pada tujuan keuangan yang dibuat. Karena terdapat berbagai jenis investasi Reksadana dengan tingkat dan keuntungan dan resiko yang berbeda. Pastikan memilih yang sesuai dengan tujuan dan profil resikonya.