TutorBisnis.com – Apakah kamu ingin memulai investasi tetapi dengan jangka waktu yang pendek? Ada banyak jenis investasi jangka pendek yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun.
Biasanya yang menjadi alasan seseorang berinvestasi dengan jangka waktu pendek adalah:
- Memenuhi kebutuhan yang bersifat jangka pendek.
- Menjadikan arus keuangannya menghasilkan lebih banyak manfaat dalam waktu yang lebih cepat.
- Mendapatkan dana tambahan.
Contoh Investasi Jangka Pendek
Berikut ini adalah beberapa contoh investasi jangka pendek yang dapat dipilih untuk berinvestasi.
1. Reksadana Pasar Uang
Reksadana adalah suatu produk investasi berbentuk penyetoran modal kepada Manajer Investasi untuk dikelola dan disalurkan ke unit investasi seperti obligasi, saham, dan sebagainya.
Reksadana ada juga yang bersifat Syariah yang investasinya diarahkan pada unit investasi yang juga menganut sistem Syariah, seperti sukuk, saham syariah, dan sebagainya.
Salah satu jenis Reksadana adalah Reksadana Pasar Uang. Seluruh investasi dalam Reksadana jenis ini disalurkan pada instrumen pasar uang, seperti obligasi, deposito berjangka, Sertifikat Bank Indonesia, dan lain-lain.
Reksadana Pasar Uang merupakan yang paling aman dengan resiko paling kecil jika dibandingkan dengan jenis Reksadana lainnya. Hal tersebut dikarenakan penempatan investasi secara diversifikasi yang dipilih dengan cara efektif.
Reksadana Pasar Uang adalah investasi jangka pendek karena umumnya instrumen pasar uang berada dalam jangka waktu kurang dari 12 bulan.
2. P2P Lending Syariah
Investasi jangka pendek lainnya adalah P2P Lending Syariah yang tergolong kontemporer. Terbukti dengan banyaknya kehadiran start up fintech yang menyediakan berbagai fasilitas untuk investasi, salah satunya adalah P2P Lending Syariah.
Investasi ini dilakukan dengan cara memberikan modal dari satu pihak ke pihak lain, biasanya terjadi antara investor dan pemilik usaha. Sistem tersebut yang juga digunakan oleh berbagai start up.
3. Deposito Syariah
Jenis investasi jangka pendek ini merupakan yang paling dikenal oleh nasabah bank. Deposito selalu ditawarkan oleh bank sebagai media investasi bagi nasabah. Biasanya pihak bank menawarkan return yang tinggi supaya menarik minat nasabah
Deposito memiliki jangka waktu 3 bulan, 6 bulan, hingga 1 tahun. Perbedaan jangka waktu tersebut memberikan jumlah return yang berbeda. Semakin lama jangka waktunya maka semakin tinggi return yang didapatkan.
Bagi deposito Syariah, pihak bank berperan sebagai mudharib atau pihak yang mengelola modal. Sedangkan nasabah bberperan sebagai shahibul maal atau pihak yang memiliki modal.
Contoh deposito Syariah adalah yang ditawarkan Bank Mandiri Syariah dengan jangka waktu 1, 3, 6, hingga 12 bulan. Modal awal yang disetorkan pun tidak banyak, hanya Rp. 2 juta nasabah dapat memiliki deposito di bank tersebut.
4. Saham Syariah
Saham Syariah adalah investasi Syariah yang berupa penyertaan modal atas dana yang diberikan dalam bentuk saham. Investor memiliki hak atas perusahaan yang sahamnya dijadikan investasinya. Hak tersebut adalah memperoleh dividen atas keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan.
Umumnya saham adalah investasi jangka panjang, tetapi tetap bisa termasuk dalam jenis investasi jangka pendek. Hal tersebut terjadi ketika pemilik saham memilih untuk meraup keuntungan dengan cara trading atau jual beli saham.
Investor yang melakukan trading akan melakukan analisa perkembangan saham suatu perusahaan yang kemudian akan menjual saham tersebut pada waktu yang dinilai tepat.
Hal tersebut bertujuan untuk memperoleh capital gain, suatu kondisi di mana harga jual lebih tinggi dibandingkan harga ketika membeli saham tersebut. Contohnya, seorang investor membeli saham perusahaan A sebanyak 1 lot atau 100 lembar saham seharga Rp. 1.000/lembar. Mungkin saja 3 bulan kemudian saham tersebut naik menjadi Rp. 2.000/lembar.
Dari peluang tersebut yang juga diikuti dengan kemungkinan adanya penurunan di bulan berikutnya, maka biasanya investor sesegera mungkin menjual saham tersebut. Penjualan itu akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 1.000 per lembar atau total Rp. 100.000.
5. Saving Bonds Ritel (SBR)
Investasi ini sangat cocok bagi anak muda di jaman sekarang. SBR merupakan instrumen investasi surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Investor di SBR bertindak sebagai kreditur atau pemberi pinjaman pada penerbit obligasi, yaitu pemerintah.
SBR menjadi pilihan yang sangat tepat bagi investor pemula karena resikonya terbilang kecil karena diterbitkan oleh pemerintah yang juga berperan sebagai penjamin.
Walaupun resikonya relatif kecil, tetapi imbalan hasil yang didapatkan cukup menarik. Pada seri terakhir SBR, yaitu SBR008 yang dirilis pada September 2019, imbalan hasil tetap minimal sebesar 7,2%. Nilai yang jauh di atas kisaran bunga deposito, yaitu 5 – 6%.
Demikian informasi tentang investasi jangka pendek, pilihlah investasi yang dirasa lebih tepat dengan kondisi dan target keuangan yang ingin dicapai, serta yang dirasa paling tepat untuk dilakukan. Sehingga investasi tersebut memberikan hasil yang maksimal.