TutorBisnis.com – Setelah dibuka dengan semangat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru berbalik arah dan menyentuh zona merah di sesi pertama perdagangan hari ini. Duh, kenapa ya IHSG tergelincir?
Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan IHSG tergelincir 0,37% atau terpangkas 24,19 poin ke level 6.562,89 pada akhir sesi I, Rabu (26/2/2025). Mari kita bedah lebih dalam apa yang terjadi!
Sektor Mana Saja yang Jadi Beban IHSG Kali Ini?
Dari total 11 sektor, 10 di antaranya mengalami penurunan. Sektor barang konsumer primer menjadi yang paling terpukul, dengan penurunan sebesar 2,08%.
Sektor perindustrian juga mengalami penurunan signifikan sebesar 1,20%. Sektor barang baku dan infrastruktur juga ikut melemah, masing-masing turun 1,21% dan 0,79%. Sektor energi dan properti pun tak luput dari tekanan.
Volume Transaksi Lumayan Tapi Nggak Ngebantu Dongkrak IHSG
Total volume perdagangan saham di BEI siang ini mencapai 8,91 miliar saham. Nilai transaksi mencapai Rp 4,95 triliun.
Sayangnya, volume transaksi yang cukup besar ini belum mampu menahan laju penurunan IHSG. Ada apa gerangan?
Lebih Banyak Saham yang Merugi Daripada yang Untung
IHSG tertekan oleh penurunan 373 saham. Sementara itu, hanya 218 saham yang berhasil mencatatkan kenaikan. Sisanya, 191 saham, stagnan.
Kondisi ini menunjukkan sentimen pasar yang kurang positif. Lebih banyak investor yang memilih untuk melepas sahamnya.
Top Losers dan Top Gainers di LQ45 Siapa Saja Mereka?
Mari kita lihat saham-saham yang menjadi top losers di LQ45. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) memimpin penurunan dengan 5,39% ke Rp 2.280 per saham.
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) juga mengalami penurunan signifikan sebesar 5,38% ke Rp 2.640 per saham. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) menyusul dengan penurunan 5,30% ke Rp 10.725 per saham.
Di sisi lain, ada juga saham-saham yang berhasil mencatatkan kenaikan. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menjadi top gainer dengan kenaikan 4,78% ke Rp 1.205 per saham.
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) juga naik 2,18% ke Rp 2.810 per saham. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) menguat 1,89% ke Rp 810 per saham.
Apa yang Bisa Kita Simpulkan dari Kondisi IHSG Hari Ini?
Kondisi IHSG tergelincir di sesi I hari ini menunjukkan adanya tekanan jual yang cukup besar di pasar. Beberapa sektor utama mengalami penurunan yang signifikan.
Investor perlu lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi. Analisis fundamental dan teknikal yang cermat sangat diperlukan.
Tetap pantau perkembangan pasar dan berita ekonomi terkini. Jangan panik dan tetap tenang dalam menghadapi fluktuasi pasar.
Jangan Panik! Tetap Tenang dan Ambil Keputusan Investasi dengan Bijak
Meskipun IHSG tergelincir, jangan langsung panik dan terburu-buru menjual seluruh sahammu. Lakukan evaluasi terhadap portofolio investasimu.
Pertimbangkan untuk melakukan diversifikasi investasi. Jangan hanya fokus pada satu sektor atau satu jenis saham.
Konsultasikan dengan penasihat keuanganmu jika kamu merasa kesulitan dalam mengambil keputusan investasi.
Kesimpulan
IHSG tergelincir di sesi I Rabu (26/2/2025) menjadi pengingat bahwa pasar saham selalu penuh dengan kejutan.
Penting untuk selalu waspada dan siap menghadapi berbagai kemungkinan. Tetaplah Menjaga IHSG dengan analisis yang matang dan strategi yang tepat. Semoga di sesi selanjutnya IHSG bisa kembali rebound dan memberikan keuntungan bagi investor!