TutorBisnis.com – Kasus korupsi di tubuh Pertamina kembali mencuat! Kali ini, Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR), anak dari “raja minyak” Indonesia, Mohammad Riza Chalid, ditetapkan sebagai tersangka. Anak raja minyak jadi tersangka dalam dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina (Persero) periode 2018-2023.
Kejaksaan Agung (Kejagung) mengumumkan bahwa kerugian negara akibat kasus ini mencapai angka fantastis, yaitu Rp 193,7 triliun! Sungguh angka yang mencengangkan!
Peran Kerry Riza dalam Pusaran Korupsi Pertamina
Kerry Riza, yang menjabat sebagai Beneficial Owner dari PT Navigator Khatulistiwa, diduga berperan sebagai DMUT/broker dalam pengadaan minyak mentah dan produk kilang Pertamina. Anak raja minyak jadi tersangka karena perannya ini.
Kejagung menduga Kerry bersama enam tersangka lainnya melakukan pemufakatan jahat. Mereka diduga mengkondisikan pemenangan DMUT/Broker yang telah ditentukan dan menyetujui pembelian dengan harga tinggi (spot) yang tidak memenuhi persyaratan.
Penahanan Kerry Riza Langkah Tegas Kejaksaan Agung
Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Kerry Riza langsung ditahan. Surat Perintah Penahanan Nomor: PRIN-18/F.2/Fd.2/02/2025 tertanggal 24 Februari 2025 dikeluarkan atas nama tersangka Kerry.
Kerry kini mendekam di Rumah Tahanan Negara Salemba Cabang Kejaksaan Agung. Penahanan ini menunjukkan keseriusan Kejagung dalam memberantas korupsi.
Mafia Migas Belum Hilang Sepenuhnya?
Menanggapi keterlibatan anak pertama dari Riza Chalid, pengamat pertambangan sekaligus peneliti Alpha Research Database Ferdy Hasiman mengatakan bahwa mafia minyak dan gas (migas) belum sepenuhnya hilang. Jokowi asal-asalan melakukan likuidasi Petral.
Meskipun Presiden Joko Widodo telah membubarkan Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) pada tahun 2015 lalu, sebagai bentuk ketegasan untuk membersihkan tata kelola migas, namun aroma korupsi masih tercium. Anak raja minyak jadi tersangka seolah membuktikan hal ini.
Dugaan Penyalahgunaan Wewenang di Tubuh Pertamina
“Saya sudah lama curiga bahwa Jokowi asal-asalan melakukan likuidasi Petral, tapi orang-orang di dalamnya dia nggak dibersihkan. Ini terbukti dari munculnya anak Chalid dalam korupsi ini,” jelas Ferdy.
Dia juga menyebut, jika melihat periode korupsi dari 2018 hingga 2023, maka di dalam tubuh Pertamina sendiri masih ada potensi penyalahgunaan wewenang terkait pengadaan minyak mentah dan pendukungnya.
Kejagung Akan Terus Mengembangkan Kasus Ini
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Harli Siregar membenarkan inisial nama MKAR sebagai salah satu tersangka adalah Kerry. Pihaknya tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka lain.
“Ini terkait ada tidaknya tersangka lain dalam perkara ini sangat ditentukan ada tidaknya bukti permulaan yang cukup. Diperoleh dari setidaknya dua alat bukti bahwa pihak-pihak lainnya dapat dimintai pertanggungjawaban. Nanti kita lihat perkembangannya,” jelasnya.
Daftar Nama Tersangka Korupsi Pertamina
Berikut adalah daftar nama dari 7 tersangka dalam dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina (Persero) periode 2018-2023 yang ditetapkan Kejagung pada Senin (24/02) malam
Riva Siahaan selaku Dirut PT Pertamina Patra Niaga
Sani Dinar Saifuddin selaku Direktur Optimasi Feedstock dan Produk PT Kilang Pertamina Internasional
Yoki Firnandi selaku Dirut PT Pertamina Internasional Shipping
Agus Purwono selaku Vice President Feedstock Manajemen PT Kilang Pertamina Internasional
Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR) selaku Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa
Dimas Werhaspati (DW) selaku Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim
Gading Ramadhan Joedo (GRJ) selaku Komisaris PT Jenggala Maritim sekaligus Dirut PT Orbit Terminal Mera
Korupsi Pertamina Memprihatinkan Reformasi Tata Kelola Migas Harus Digenjot!
Kasus korupsi yang menjerat anak raja minyak jadi tersangka ini sangat memprihatinkan. Reformasi tata kelola migas harus terus digenjot.
Langkah-langkah pencegahan korupsi harus diperkuat. Pengawasan internal dan eksternal harus ditingkatkan. Transparansi dan akuntabilitas harus menjadi prioritas utama.
Kejagung Diharapkan Mengusut Tuntas Kasus Ini
Kejaksaan Agung diharapkan dapat mengusut tuntas kasus ini hingga ke akar-akarnya. Semua pihak yang terlibat harus dihukum seberat-beratnya.
Jangan biarkan koruptor merajalela dan merugikan negara. Kepercayaan publik harus ditegakkan.
Masyarakat Berharap Tata Kelola Migas Semakin Baik
Masyarakat berharap kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Tata kelola migas harus semakin baik.
Korupsi harus diberantas habis. Sumber daya alam harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Kesimpulan
Penetapan anak raja minyak jadi tersangka dalam kasus korupsi Pertamina ini adalah tamparan keras bagi dunia perminyakan Indonesia. Anak raja minyak jadi tersangka ini adalah bukti bahwa mafia migas masih ada. Reformasi tata kelola migas harus dipercepat dan diperkuat. Mari kita kawal kasus ini agar keadilan dapat ditegakkan.